Translate

Friday, July 26, 2013

Amalan-amalan Murah Rezeki

Berdasarkan konsep rezeki yang telah diperkatakan, Allah memberi jalan buat setiap hamba-Nya untuk memperoleh rezeki dalam pelbagai bentuk keadaan yang boleh menjadi punca kebaikan di dunia dan akhirat.






Antaranya:
  1. Melazimi Solat Dhuha
 Amalan solat Dhuha yang dibuat sewaktu orang sedang sibuk dengan urusan urusan dunia(aktiviti harian).

Daripada Abu Dzar r.a., Rasulullah SAW bersabda: “Hendaklah masing-masing di antara kamu setiap pagi bersedekah untuk setiap ruas tulang badanmu. Maka tiap kali bacaan tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, dan setiap takbir adalah sedekah. Menyuruh kebaikan adalah sedekah, mencegah keburukan juga adalah sedekah. Dan sebagai ganti daripada itu semua, cukuplah mengamalkan dua rakaat solat Dhuha.”   (HR Ahmad, Muslim dan Abu Daud)
.
Paling banyak yang dikerjakan oleh Rasulullah ialah lapan rakaat dan paling banyak yang disabdakan oleh baginda ialah 12 rakaat. Paling sedikit yang boleh dikerjakan adalah dua rakaat.
Nabi Muhammad SAW  bersabda: “Wahai anak Adam! Janganlah sekali-kali kamu malas mengerjakan empat rakaat solat Dhuha, maka akan aku cukupkan keperluanmu sehingga waktu petang.”   (HR Al-Hakim dan At-Tabrani)

The importance of water


Water is one of the most important substances on earth. All plants and animals must have water to survive. If there was no water there would be no life on earth.


Apart from drinking it to survive, people have many other uses for water. These include:
  • cooking
  • washing their bodies 
  • washing clothes
  • washing cooking and eating utensils; such as billies, saucepans, crockery and cutlery
  • keeping houses and communities clean
  • recreation; such as swimming pools
  • keeping plants alive in gardens and parks
Water is also essential for the healthy growth of farm crops and farm stock and is used in the manufacture of many products.
Fig.  6.2: Some domestic uses of water.
Fig. 6.2: Some domestic uses of water.

It is most important that the water which people drink and use for other purposes is clean water. This means that the water must be free of germs and chemicals and be clear (not cloudy).

Water that is safe for drinking is called potable water.

Disease-causing germs and chemicals can find their way into water supplies. When this happens the water becomes polluted or contaminated and when people drink it or come in contact with it in other ways they can become very sick.

Water that is not safe to drink is said to be non-potable. Throughout history there have been many occasions when hundreds of thousands of people have died because disease-causing germs have been spread through a community by a polluted water supply.

One of the reasons this happens less frequently now is that people in many countries make sure drinking water supplies are potable. Water supplies are routinely checked for germs and chemicals which can pollute water. If the water is not safe to drink it is treated. All the action taken to make sure that drinking water is potable is called water treatment.

Ilmuwan Islam

Allah SWT menurunkan wahyu kepada nabi Muhammad melalui malaikat Jibril dengan berkata “Iqra!”, pada ayat pertama di dalam Al-Qur’an. Iqra bukan hanya berarti “bacalah”, namun juga bererti “belajarlah”.
Begitu Maha Segalanya Allah SWT, hingga menurunkan satu kalimat pertama dalam wahyu-Nya yang ternyata mempunyai erti dan makna yang sangat berguna sekali bagi kelangsungan kehidupan manusia Bumi dikemudian hari.
*****
Bagaimana mungkin Muhammad membaca? Beliau adalah seorang yang buta huruf. Beliau bukan seorang ilmuwan. Beliau bukanlah seorang pengarang. Dan, Al-Qur’an tidak diwahyukan secara berurutan. Namun sesuai kejadian-kejadian yang dialami oleh beliau.
Selama diwahyukan , Al-Qur’an tidak diturunkan berdasarkan ayat demi ayat yang berurutan, selalu acak, beza surah, beza ayat, beza kota, beza keadaan. Kemudian dihafalkannya beserta semua sahabatnya agar tidak saling lupa. Namun ketika tiap ayat di Al-Qur’an yang telah diwahyukan tersebut disusun, ternyata menjadi beraturan!
Itulah salah satu kitab Ilahi yang sempurna, mukjizat yang tiada duanya karena tidak hanya dapat dinikmati oleh Rasul dan kaum di zamannya, namun oleh segenap umatnya hingga akhir zaman (for all mankind).


Di dalam Islam, ada tiga pilar yang harus dikerjakan untuk menjadi manusia yang selalu bertaqwa dan berbudaya dengan baik. Yaitu, percaya kepada Allah, menggali ilmu (ilm), dan mencintai sesama manusia.

Islam sering kali diberi gambaran oleh orang-orang dan golongan yang tidak pernah mengenalnya sebagai agama yang mundur dan memundurkan.
Islam juga dikatakan tidak pernah menggalakkan umatnya untuk menuntut dan menguasai pelbagai lapangan ilmu pengetahhuan.
Kenyataan dan gambaran yang diberikan itu bukan saja tidak benar tetapi bertentangan dengan hakikat sejarah yang sebenarnya.
Sejarah adalah fakta, dan fakta adalah sejarah. Sejarah telah membuktikan betapa dunia Islam telah melahirkan banyak golongan sarjana dan ilmuwan yang cukup hebat dalam berbagai bidang keilmuwan.
Pada masa lalu dan memang sudah ajaran Islam, bahwa jika seseorang menemukan alat atau apapun yang belum ada manusia yang menciptakannya, maka wajiblah baginya untuk menyebarkan hasil temuannya itu.
Menyebarkannya kepada umat manusia agar mereka semakin dapat mempermudah pekerjaannya dan menjadikan mereka semakin bersyukur kepada Allah.
 

Mereka tidak menuntut satu apapun, termasuk “hak paten” atau “upeti” lainnya akibat temuannya tersebut.
Dan dari orang-orang baratlah ilmu-ilmu itu kemudian dicuri, lalu dipatenkan atas nama mereka masing-masing untuk mencari keuntungan. Banyak sekali penemuan-penemuan dari kebudayaan Islam yang tak tercatat sejarah.
  Antaranya adalah keilmuwan dalam bidang falsafah, sains, politik, kesusasteraan, kemasyarakatan, agama, pengubatan, astronomi dan sebagainya.
Salah satu ciri yang dapat diperhatikan pada para tokoh ilmuwan Islam ialah mereka tidak sekedar dapat menguasai ilmu tersebut pada usia yang muda, tetapi mereka juga menguasai keilmuwan tersebut dalam masa yang singkat dan dapat menguasai beberapa bidang ilmu secara bersamaan.